oleh :Dr. Shah Nawaz Khan
The Review of Religions, April 1993
The Review of Religions, April 1993
Semua mahluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas /
kegiatan, karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup sehingga akan timbul
kerusakan pada jaringan tersebut, istirahat ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang
dimaksud. Selama kita tidur, tubuh mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru dan
limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang. Tidur ini tidak hanya diperlukan oleh
manusia dan hewan saja, tumbuh-tumbuhan pun memerlukannya. Sebagai contoh saja, pada siang
hari tumbuhan bunga matahari daun-daun kelopak bunganya terbuka dan menutup kembali pada
waktu senja menjelang malam hari.
Mengenai tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat yang diberlakukan,
karena istirahat tidur ini tergantung pada usia, jenis pekerjaan, temperamen setiap
individu. Bayi dan anak-anak memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Pada
orang orang yang sudah berumur mereka sebenarnya lebih memerlukan istirahat daripada tidur
yang sebenarnya, selama berbaring mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk
mengubah-ubah posisi berbaringnya saja. Orang yang bekerja dengan menggunakan
otak/pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja
dengan fisiknya. Orang-orang yang lemah dan sakit-sakitan memerlukan lebih banyak tidur
daripada orang sehat. Sebagai suatu ukuran, orang dewasa yang sehat dan banyak bekerja
dengan otak/pikiran seyogyanya tidur selama tujuh jam.
Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah
kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada malam hari,
namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan waktu malam
digunakan untuk beristirahat/tidur. Pelaksanaan diluar aturan alamiah ini akan menimbulkan
suatu beban yang lebih besar dan menghasilkan kondisi yang tidak sehat. Sebagai buktinya
adalah bahwa para penjaga malam, dan bintang-bintang sinema yang bekerja di malam hari
sebagai konsekwensinya harus tidur di siang hari, hal demikian dapat membuat suatu
pengaruh yang dapat mengganggu kesehatannya.
Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang daya asimilasi,
itulah sebabnya jika tidur berlama-lama malah tidak sehat, karena tubuh kita menyerap /
mengasimilasi limbah dan uap-uap kotor lagi, sehingga jika kita tidur kelamaan maka
akibatnya kita bukannya menjadi segar bersemangat tetapi malah loyo. Disarankan untuk
menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat menjadi lebih pendek. Contoh yang
terbaik adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW, beliau biasanya pergi
tidur tidak terlalu malam kemudian bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk
melakukan shalat Tahajjud, besoknya beberapa saat menjelang tengah hari beliau tidur
sejenak. Ada juga orang-orang yang menyarankan agar pergi tidur larut malam kemudian
bangun terlambat, hal seperti ini praktis tidak alamiah. Kita mengetahui bahwa hewan pun
termasuk burung-burung bangun di awal waktu pagi, Seorang Muslim diperintahkan untuk
bangun awal dan menjalankan shalat subuh dan praktek seperti ini adalah selaras dengan
keadaan alami sehingga menyehatkan.
Tidur berbaring dengan posisi telentang adalah kurang sehat, karena
menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke
toilet/WC, juga tidur tengkurap atau menelungkup tidak praktis untuk pernapasan. Banyaknya
tidur pada sisi kiri badan (menghadap kekiri) bisa menggangu kesehatan kita, karena
menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke
otak, jika ini terjadi kita akan mengalami mimpi-mimpi sedih memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares)
bahkan berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Posisi tidur terbaik menurut
sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap kekanan). Fakta ini telah diuji melalui
riset medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas
wahyu, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk
tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan. Dalam posisi tidur diusahakan agar kepala
menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan
magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan dan
'terhubung' lancar ke sistem syaraf kita.
Perlu diketahui & diingat sehubungan dengan fenomena tidur ini,
yaitu jika terdapat suatu keinginan, niat, ide didalam fikiran kita sebelum tidur maka
hal-hal tersebut secara latent mengendap didalam alam bawah sadar kita sepanjang malam dan
tanpa disadari akan mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. Sebagai contoh, jika seorang
anak kecil tertidur dalam keadaan menangis maka pada umumnya saat anak itu bangun dia akan
menangis lagi. Selanjutnya, jika seorang bayi jatuh tertidur ketika sedang menyedot susu,
ia juga akan membuat gerakan yang serupa ketika terbangun. Oleh sebab itu, kita dianjurkan
agar mengarahkan perhatian kita sebelum tidur pada hal-hal yang berhubungan dengan moral
dan spiritual..
Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kaum Muslim untuk membaca dan
merenungkan ayat-ayat Al Quran, yaitu ayat Kursi dan tiga surah terakhir dari Al Quran
sebelum tidur. Ayat-ayat tersebut tidak untuk dirapalkan seperti jampi-jampi atau mantera.
Sebagaimana dapat diketahui, ayat-ayat tersebut banyak berbicara mengenai keagungan dan
keindahan sifat-sifat Tuhan, dan hal ini akan memberikan kesan yang dalam serta kuat di
alam fikiran kita. Merenungkan sifat-sifat keTuhanan tersebut akan membersihkan dan
meninggikan ruhani serta mendapat perlindungan Allah SWT terhadap segala godaan setan dan
hal-hal yang merugikan. Praktek seperti ini jika kita laksanakan dengan baik maka akan
menjadi sumber yang besar bagi kekuatan moral.
Tidak dianjurkan langsung tidur setelah makan malam. Ada pepatah lama
mengatakan : berjalanlah sejauh 1 mil setelah makan malam, raihlah kebaikan untuk
selamanya. Islam juga menganjurkan kita agar secara khusus menjalankan shalat Isya
berjamaah di masjid. Perintah ini baik bagi jiwa maupun raga.
Sulit tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk sering juga menjadi
penyebab dan pendamping penyakit syaraf atau penyakit jiwa. Oleh sebab itu penting sekali
untuk mendapatkan istirahat yang baik di malam hari. Sulit tidur bisa diatasi dengan suatu
niat untuk tidur. Terdapat beberapa faktor yang membantu kita tidur, antara lain yaitu
kebersihan tempat tidur, mandi air hangat, minuman hangat dsb.
Dakwah atau pengajaran Islam memang berdasarkan prinsip-prinsip
kesehatan dan bersifat alami. Adalah sangat menyenangkan untuk mempelajari doktrin-doktrin
Islam dipandang dari ilmu pengetahuan modern.
Post a Comment