Semua orang ingin bahagia. Tapi sedikit yg berusaha melakukan 
sebab-sebab bagi tercapainya bahagia. Dengan kata lain mereka tak mau 
menyentuh kunci bahagia. Sama seperti dikatakan penyair “Kesuksesan yg 
kau ingini Namun usahamu tak berarti sedikit sekali Sungguh perahu itu 
tak mungkin berlabuh di permukaan tanah kering”
Sesungguhnya ada banyak kunci bahagia. Paling tidak ada 12 hal yg bila kita melakukannya kita akan bahagia.
 Iman kepada Allah dan beramal shaleh. Allah berfirman “Siapa saja yg beramal kebajikan baik laki-laki maupun perempuan sedangkan dia dalam keadaan beriman maka Aku akan hidupkan mereka dalam kehidupan yg baik.”“Siapa saja beriman kepada Allah dan hari Akhir serta beramal shaleh mereka tidak pernah takut dan tidak pernah bersedih.” . Abu Yahya Shuhaib bin Sinan Ra. meriwayatkan Rasulullah Saw. bersabda “Sungguh
 mengherankan urusan seorang mukmin. Sesungguhnya segala urusannya 
baginya memberikan kebaikan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun 
melainkan oleh seorang mukmin. Bila mendapatkan harta atau kesuksesan 
selalu bersyukur maka jadilah itu kebaikan baginya dan bila mendapatkan 
kesengsaraan dia selalu bersabar dan itupun menjadikan kebaikan 
baginya.”Pengaruh iman dalam kehidupan sangat mnyata sekali. Ketika 
diinterogtasi di Damaskus dgn berbagai bentuk penyiksaan yg keji Ibnu 
Taimiyah Rahimahullah malah mengatakan “Apa yg diperbuat 
musuh-musuhku itulah surgakupenjara bagiku adl tempatku menyepi dan 
penyiksaan terhadapku itulah syahadahku sedang pengusiran terhadapku 
itulah tamasyaku.” Ucapan ini tentu tak akan keluar kecuali dari seorang yg benar-benar telah menghunjam kuat imannya di dalam dada. 
Beriman kepada Qadha dan Qadar Qadha dan qadar baik buruknya 
semua adl datang dari Allah. Ketahuilah bila ada musibah menimpa dirimu 
maka itu bukanlah krn kesalahanmu dgn kata lain kesalahan yg kamu 
lakukan tidak mesti menyebabkan musibah bagimu di dunia. Karena semua 
telah ada dalam ketentuan Allah Ta’ala.
Ridha dgn bagian rezki dari Allah dan menerima berbagai kemungkinan 
yg bakal ditimpakan Allah padanya. Maka siapa saja yg tidak beriman 
kepada qadha dan qadar dia pasti hancur. 
Sebagai contoh krn keimanan kepada qadha dan qadar adl kisah urwab 
bin Zubair. Kaki beliau terkena penyakit kanker sehingga harus 
diamputasi . Keadaan itu beliau terima dgn tabah. Ketika dokter 
menyarankan agar beliau minum khamar agar mengurangi rasa sakit saat 
diamputasi beliau menolak. Beliau berkata aku tunjukkan cara lain yakni 
tatkala aku sedang shalat maka kerjakanlah apa yg anda inginkan krn hati
 tatkala sedang bergantung kepada Allah maka tidak akan merasa dgn apa 
yg sedang mengenai dirinya. Benra tatkala urwah sedang bertakbir dan 
shalat operasipun dilakukan beliau tidak bergerak sedikitpun dan 
amputasi itu pun berhasil dgn baik.” Allahu Akbar”. Itulah buah iman yg sungguh-sungguh kepada qadha dan qadar. “Dan
 tidak akan diberikan sifat itu kecuali kepada oarang-orang yg sabar dan
 tidak diberikan melainkan kepada orang yg mempunyai kebahagiaan.” 
Faham Ilmu Syariat Para ulama yg mengenal Allah merekalah 
orang-orang yg berbahagia. Mereka tidak memikirkan kecuali tentang 
berbagai ilmu yg diberikan Allah padanya.
Adalah abu Al hasan Az Zahid krn keberaniannya menentang penguasa 
zhalim Mesir di masanya Ahmad Toulun maka ia dimasukkan ke dalam 
kerangkeng singa. Seketika singa yg lapar itu meraung dan mendekat. Abu 
Al Hasan tetap tenang duduk tidak bergerak dan tidak mempedulikan. 
Orang-orang yg menyaksikan sudah tampak tegang. Ada yg ketakutan krn 
pemandangan yg amat mengerikan bahkan ada yg sampai menangis. Singa itu 
maju mundur mendekatinya kadang meraung lalu diam. Sesudah itu ia 
mengangguk-anggukkan kepalanya mendekat kepada Abul Hasan lalu 
menciumnya dan pergi tanpa berbuat apa-apa. Orang-orangpun spontan 
berteriak dgn takbir dan tahlil. 
Apa yg lbh hebat dari itu? tatkala Ibnu Toulon bertanya kepada Abu Al
 Hasan tentang apa yg ada di dalam benaknya ketika itu ia menjawab “Aku
 berfikri tentang air liur singa tersebut seandainya mengenaiku. Apakah 
najis atau tidak?” Apa kamu tidak takut kepada singa? tanya Ibnu Toulon.
 Tidak krn sesungguhnya Allah melindungiku.” Inilah kebahagiaan yg 
nyata yg dihasilkan oleh iman dan ilmu yg bermanfaat. Inilah kelapangan 
yg selalu diburu oleh tiap manusia. 
Banyak Dzikir dan membaca Al Qur’an Allah berfirman “Ketahuilah dgn dzikir kepada Allah akan tenanglah hati.”
 . Orang yg selalu dzikir dan ingat kepada Allah akan bahagia dan tenang
 hatinya. Sedangkan orang yg berpaling dari ingat kepada Allah maka ia 
akan hidup dalam kesusahan dan kesedihan. “Dan siapa saja yg 
berpaling dari ingat kepada Tuhan yg Pemuarah niscaya kami tentukan 
bagtinya setan maka jadilah ia teman yg tidak terpisah baginya.”“Dan siapa saja yg berpaling dari dzikir kepada Aku maka adl baginya penghidupan yg sempti dan kami akan kumpulkan dia pada hari Kiamat dalam keadaan buta.”“Maka kecelakaan bagi mereka yg beku hatinya dari mengingat Allah Mereka itu dalam kesesatan yg nyata.” {Az Zumar 220
Dalam Al Qur’an banyak ditemukan ayat-ayat yg membicarakan kedudukan hati yg lapang di antaranya “Tuhanku lapangkanlahn dadaku.” “Bukankah Akuy telah lapangkan bagimu dadamu?”“Siapa saja yg Allah menghendaki akan memberikan padanya hidayah niscaya Allah akan lapangkan dadanya utk menerim islam.”“Maka
 apakah yg Allah lapangkan dadanya utk memeluk islam yaitu orang yg 
berjalan atas nur dari Tuhannya sama dgn yg beku hatinya?” Kelapangan dada dan mencarinya termasuk tanda-tanda kebahagiaan dan sifart orang-orang yg berbahagia. 
Berbuat Baik kepada Manusia Ini adl fakta. Orang yg suka berbuat
 baik kepada manusia dialah orang yg paling berbahagia serta yg paling 
diterima hidupnya di atas bumi.
Memandang urusan dunia lbh rendah daripada urusan Akherat. Dalam hal ini Rasulullah Saw. bersabda “Lihatlah
 orang-orang yg di bawah kamu dan janganlah kamu melihat kepada orang yg
 lbh tinggi darai kamu. Maka hal itu akan lbh pasti utk meremehkan 
ni’mat Allah.” . Ini adl dalam urusan keduniaan krn bila kita ingat 
ada orang yg lbh rendah dari kita maka kita akan mengetahui betapa besar
 ni’mat Allah yg diberikan kepada kita. Adapun dalam urusan akherat maka
 hendaknya kita melihat kepada orang-orang yg lbh tinggi dari kita agar 
kita sadar akan kelemahan dan kekutangan kita. Jangan kita melihat orang
 yg hancur dan sebab-sebab kehancurannya tetapi lihatlah orang yg 
selamat dan bagaimana keselamatan itu diraih.
Tidak tamak dunia dan selalu siap mati. Syaikh Abdurrhaman As Sa’di rahimahullah pernah berkata “Hidup itu pendek oleh krn itu janganlah dipendekkan lagi dgn lamunan dan perbuatan dosa.”Benar bahwa hidup ini sangatlah pendek oleh krn itu kita harus tidak 
menemabah kependekan itu ini dgn kebencian angan-angan yg jahat dan 
perbuatan dosa. 
Yakin kebahagiaan hakiki bagi seorang mukmin adl di akherat walaupun di dunia tidak bahagia. Allah berfirman “Adapun
 orang-orang yg berbahagia maka dalam SurgaKu lah mereka keadaan mereka 
kekal padanya selama langit dan bumi dikehendaki oleh Tuhanmu sebagai 
suatu pemberian yg tidak putus.” . Rasul Saw. bersabda  “Dunia ini penjara bagi mukmin dan Surga bagi orang non muslim.” 
 Tentanng hadits ini ada kisah menarik dari Ibnu Hajar Al Asqalani. 
Suatu ketika beliau yg tampak berseri-seri dicegat oleh seorang Yahudi 
yg sedang dilanda kesedihan hebat. Orang Yahudi itu bertanya “Bagimana anda menafsirkan ucapan Rasul Saw.“Dunia
 ini penjara bagi orang mukmin dan Surga bagi orang non muslim? Kini 
anda tahu aku dalam keadaan sedih sedangkan aku kafir dan anda dalam 
keadaan bahagia sedangkan anda mukmin?”. Ibnu Hajar menjawab “Anda
 dgn kesedihan dan kemiskinan termasuk berada dalam Surga dibandingkan 
akheratmu yg penuh dgn siksa yg pedih . Sedangkan aku maka dgn 
kesenangan dunia ini termasuk penjara dibandingkan dgn keni’matan yg 
sedang menungguku di Surga.” Orang Yahudi itu menjawab “Apakah demikian?” Ibnu Hajar menjawab “Ya.” Maka orang itu pun menyatakan “Aku bersaksi tidak ada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah dan Muhammad adl utusan Allah.” Bersabahat dgn Orang Shaleh Pengaruh kawan sungguh sangat besar. Karena itu Nabi Saw. bersabda “Perumpamaan teman yg baik dgn teman yg buruk adl laksana pembawa minyak dan pekerja pandai besi.Yakin perbuatan jahat orang lain akan menjadi kebaikan bagi dirinya maka maafkanlah dia. Ibrahim Ataimi berkata “Sesungguhnya ada seorang laki-laki mendzhalimiku maka aku mengasihinya.”
 Diriwayatkan ada beberapa ulama dan juga banyak orang yg berbuat jahat 
kepada Ibnu Taimiyah sehingga beliau dipejarakan di iskandariyah. 
Setelah keluar dari penjara ada yg bertanya adakah kamu ingin membalas 
orang yg berbuat jahat padamu? Beliau menjawab aku bebaskan siapa saja 
yg telah berbuat zhalim kepadaku dan aku maafkan. Ibnu Taimiyah telah 
membebaskan semuanya krn beliau tahu hal itu akan membuatnya bahagia di 
dunia dan akherat.
Seorang salaf mendengar ada seorang yg ghibah atas dirinya. Maka 
orang salaf tadi memilih suatu hadiah yg menarik. Pergilah ia kepada 
orang yg berbuat ghibah itu dan diberikannya hadiah tadi. Ketika ditanya
 tentang sebab pemberian hadiah itu ia menjawab Rasulullah Saw. bersabda
 “Siapa saja yg berbuat kebajikan atasmu maka berilah dia imbalan. 
Sesungguhnya anda telah memberikan hadiah kepadaku dari kebajikanmu 
sedangkan aku tidak punya kebajikan yg dapat aku berikan padamu kecuali 
kebaikan dunia. “ Maha Suci Allah
Sumber : http://blog.re.or.id 
Home13 Kunci Kebahagiaan Menurut Prespektif Islam 

Post a Comment