DDHK-News, Hong Kong — “Sesungguhnya amal itu tergantung pada 
niat dan bahwasanya tiap-tiap orang akan mendapatkan yang diniatkannya. 
Maka barangsiapa yang hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka 
hijrahnya tertuju kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrah 
karena keduniawian (harta, kemegahan, atau karena seseorang yang 
dinikahinya) maka hijrahnya itu hanya tertuju pada apa yang dituju” (HR. Bukhari Muslim).
 Hadits
 tersebut disampaikan Drs. H. Basuki AR, M.Si, di depan ribuan jamaah 
(BMI Hong Kong) yang hadir dalam pengajian yang diadakan oleh Majelis 
Taklim Mubarokah BMI Hong Kong, Ahad (04/11), di Leader Dance, Shueng 
Wan, dengan tema “Renungan Hati”. Acara juga diisi pemutaran film “Malam
 Pertama di Alam Kubur”.
 “Yang diniatkan di dalam hati harus 
dilaksanakan dan dikuatkan atau dimantapkan dengan doa kepada Allah Swt.
 Seseorang itu harus memiliki perencanaan yang baik ke depannya, karena 
tidak selamanya hidup di dunia, maka kehidupan pun ada aturannya,” ujar 
Ust. Basuki.
 “Selagi masih memiliki kesempatan untuk berbuat 
baik, maka lakukanlah karena tidak tau apa yang akan terjadi 
selanjutnya,” imbuhnya seraya mengutip sebuah hadits, “Ingatlah 
bahwa dalam tiap badan itu ada sepotong daging, apabila sepotong daging 
itu baik maka baiklah seluruh badannya, dan apabila rusak maka rusaklah 
seluruhnya, sepotong daging itu adalah hati” (Muttafaq’alaih).
 Dijelaskannya,
 cinta dunia itu pangkalnya masalah. Janganlah berlebihan karena sesuatu
 yang berlebihan itu tidak baik. Nikmat di dunia hidup dalam keadaan sakinah,
 tidak berlebihan dan mewah, tapi cukup untuk manusia itu sendiri. Jika 
Allah sudah mencukupkan sesuatu pada manusia, maka tidak ada kekurangan 
bila dibarengi dengan bersyukur. “Ya Allah, cukupkan aku atas 
rezeki-Mu”.
 Disampaikannya pula, ruh itu selalu hidup di sisi 
Allah untuk mempertanggungjawabkan amal perbuatannya. Ruh tidak pernah 
mati (hakikat kehidupan) sedangkan jiwa itu mengikuti ruh. “Jasad bisa 
mati, tapi ruhnya akan kembali kepada Allah,” jelasnya.
 “Dan 
(ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkanmu dari sulbi (tulang belakang) 
anak cucu adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian (seraya 
berfirman), “bukankah Aku ini Tuhanmu?”mereka menjawab ,”betul (Engkau 
Tuhan kami) kami bersaksi”, (kami lakukan yang demikian itu) agar dihari
 kiamat kamu tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah 
terhadap ini” (QS. Al-A’raf:172). “Itulah perjanjian antara Allah dengan manusia sebelum ditiupkan ruh ke dalamnya atau disebut perjanjian mitsaqon gholizha,” terangnya.
 Hati akan tentram bila selalu dihiasi dengan ketaatan kepada Allah Swt. “Dan
 janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. karena 
pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semuanya akan diminta 
pertanggungjawabannya” (QS. Al Isra’:36). “Dosa antar manusia tidak akan diampuni oleh Allah jika belum saling meminta maaf,” jelasnya.
 Ustadz
 Basuki berpesan agar kita tetap istiqomah di Hong Kong ini dalam 
berdakwah dan berjamaahlah, hadir di majelis-majelis ilmu yang ada.
 “Saya
 katakan bangga pada BMI Hong Kong. Luar biasa! Walau di negeri 
minoritas muslim ini, tetap berdakwah dan jika melihat jamaah, 
bidadari-bidadari surga berbondong-bondong hadir ke majelis ilmu, itu 
justru membangkitkan semangat para trainer atau ustadz yang datang ke Hong Kong ini dalam berdakwah,” imbuhnya. (Lentera Hati/ddhongkong.org).*
Home‘Hati Tentram Bila Selalu Dihiasi dengan Ketaatan pada Allah’

Post a Comment