Metrotvnews.com, Bekasi: Sebagai salah satu bentuk 
dukungan pada rangkaian agenda peringatan satu dasawarsa Forum Wartawan 
Otomotif (Forwot), PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) menggelar 
workshop teknologi mesin diesel untuk para wartawan.
Kegiatan ini berujuan untuk berbagi pengetahuan soal mesin diesel kepada
 wartawan agar semakin lugas dalam memaparkan beragam teknologi mesin 
diesel yang selama ini terkesan lamban dalam perkembangannya dibanding 
mesin bensin.
Menurut Service Departement Head IAMI Rodko Purba, sejak awal penciptaan
 mesin diesel oleh insinyur Jerman Rudolf Diesel memanfaatkan kompresi 
yang sangat tinggi agar bahan bakar diesel (solar) dapat terbakar dengan
 sendirinya tanpa bantuan pengapian (busi).
Karena tidak membutuhkan kelistrikan untuk pengapian, mesin diesel tidak
 membutuhkan kelistrikan selain untuk melakukan start, yang secara 
otomatis membuat perawatan mesin diesel jauh lebih mudah ketimbang mesin
 bensin.
"Masalah yang muncul pada mesin diesel biasanya disebabkan oleh dua 
faktor. Saringan bahan bakar dan filter udara. Selebihnya jarang ada," 
ungkap Rodko.
Dalam pelatihan yang digelar di Isuzu Training Center, Pondok Ungu, 
Bekasi, Senin (6/5) ini juga diungkapkan, perkembangan teknologi mesin 
diesel yang terkesan lamban, disebabkan sejak awal mesin peminum solar 
ini telah memiliki efisiensi panas yang lebih efektif (30-40%) ketimbang
 mesin bensin (22-30%). 
Sementara mesin bensin masih terus mengejar hal tersebut sehingga 
berkesan lebih agresif dalam menerapkan teknologi. Misalnya penggunaan 
teknologi VVT hingga meniru sistem pengabutan mesin diesel yaitu direct injection.  
Perkembangan mesin diesel yang ada saat ini lebih kepada untuk memenuhi 
persyaratan emisinya, misalnya dengan pemanfaatan sistem common-rail direct injection, turbocharger, intercooler, catalytic converter dan lain lain.
Keunggulan mesin diesel yang tidak dimiliki mesin bensin adalah torsinya
 yang besar dan cenderung rata di rentang rpm yang lebar, sehingga 
pengemudi tidak perlu membenamkan pedal gas dalam-dalam untuk mengejar 
daya meskipun umumnya memiliki repon yang kurang gesit.
Namun berkat sederet teknologi yang telah disebutkan di atas tadi, 
performa mesin diesel kini semakin mendekati mesin bensin dengan tetap 
mempertahankan kelebihannya dalam menghasilkan torsi. 
Bahkan mesin diesel yang digunakan di ajang Reli Dakar, bermainnya di 
rentang 5.000 hingga 6.000 rpm yang pada mesin diesel lawas merupakan 
putaran yang sangat riskan untuk dilakukan.
HomeBedah Teknologi Mesin Diesel Bersama Isuzu

Post a Comment