Tujuan dari pengembangan teknologi 
modifikasi generator adalah memodifikasi generator bensin menjadi 
generator gas bio. Penggantian bahan bakar bensin menjadi bahan bakar 
gas bio, akan berpengaruh positif terhadap kebijakan pemerintah tentang 
subsidi bahan bakar minyak (BBM) khususnya bensin. Gas bio (gas metan) 
yang dimaksud disini adalah gas yang dihasilkan kotoran ternak sapi yang
 mengalami fermentasi dalam digester instalasi biogas. Gas bio tersebut 
merupakan bahan bakar untuk generator yang sangat potensial. Modifikasi 
generator dilakukan pada bagian karburator dan saluran in-out 
dengan teknik tertentu. Pada modifikasi ini, bahan penggerak generator 
100% menggunakan bahan baku gas bio produksi dari instalasi biogas.  
Hasil percobaan menunjukkan bahwa generator dengan kapasitas listrik 800
 watt dapat diaktifkan menggunakan gas bio 2 – 4 m3. Penggunaan gas bio 
sebanyak 2 m3 pada generator (kapasitas 800 watt) menghasilkan  energi 
listrik yang dapat digunakan untuk menyalakan lampu 420 watt (terdiri 
dari 2 lampu neon masing-masing 60 watt dan 3 bohlam masing-masing 100 
watt), dan dapat bertahan sampai 4,5 jam tanpa henti. Potensi gas bio 
yang dihasilkan dari kotoran ternak sapi di Jawa Tengah sangat besar, 
karena populasi ternak sapi di Jawa Tengah mencapai 1.504.324 ekor. 
Sapi-sapi tersebut akan menghasilkan kotoran sebanyak 30.086.480 kg/hari
 (produksi kotoran sapi rata-rata/hari 20 kg), dan kotoran sapi ini akan
 menghasilkan gas bio sebanyak 541.557 m3 (Muryanto, 2009). Wakil 
Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, sempat melihat hasil modifikasi 
generator gas bio yang dikembangkan di BPTP Jawa Tengah saat 
kunjungannya ke Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu. Beliau 
mengapresiasi inovasi teknologi ini untuk dikembangkan secara luas di 
Jawa Tengah. 
Sumber : http://jateng.litbang.deptan.go.id 
HomeTeknologi Modifikasi Generator Bensin Menjadi Generator Gas Bio 

Post a Comment