Oleh: Drs. Irfan Anshory, M.Sc
“Dan Kami menurunkan besi, padanya ada kekuatan yang hebat serta berbagai manfaat untuk manusia.“
(Al-Qur’an, Surat Al-Hadid 25)
ADA
SATU Surat dalam Al-Qur’an yang memakai nama logam, yaitu Surat
Al-Hadid, artinya “besi”. Itulah sebabnya tepat sekali masjid di
kompleks Krakatau Steel di Cilegon bernama Masjid Al-Hadid. Siapakah di
antara kita yang tidak mengenal besi? Logam yang paling populer, dengan
nama Latin ferrum dan lambang kimia Fe.
Dalam Surat Al-Hadid ayat 25,
Allah berfirman: wa anzalnaa 1-hadiid. Meskipun kata anzal sangat jelas
artinya, yaitu “menurunkan”, banyak penafsir Al-Qur’an yang ragu-ragu
menerjemahkan anzalanzal biasanya “air” (anzalnaa l-maa’) atau “kitab”
(anzalnaa I-kitaab). Nah, sekarang besi. Kalau diterjemahkan “Dan Kami
menurunkan besi”, tentu harus dijelaskan bagaimana peristiwa “turunnya”
besi itu. Bukankah besi itu hasil pengolahan bijih besi dari dalam
tanah, bukannya jatuh dari atas? Mengapa Allah menggunakan kata anzal
(”turun”)? dalam ayat ini. Sebab, yang banyak dijelaskan oleh Allah
dengan memakai kata
Abdullah Yusuf Ali, dalam tafsirnya The Holy
Qur’an, menerjemahkannya “And We sent down iron“, lalu dalam catatan
kaki diterangkan: sent down, in the sense of revealed to man the use of
certain things. Jadi, kata Yusuf Ali, yang diturunkan itu bukan logam
besinya tetapi kegunaannya. Terjemahan Qur’an dari Departemen Agama
Republik Indonesia berbunyi: “Dan Kami ciptakan besi“. Tidak berani
rupanya para ulama Depag itu menerjemahkannya secara benar: “Dan Kami
menurunkan besi“.
Sintesis Besi
Informasi Allah mengenai besi yang
diwahyukan pada abad ke-7 baru dapat dipahami oleh para ilmuwan pada
abad ke-20! Baru sekarang para ilmuwan mengetahui bahwa besi di bumi
ternyata memang turun dari langit, sebab besi tercipta pada
bintang-bintang melalui proses nukleosintesis. Ketika bintang-bintang
itu mati (padam) lantaran kehabisan bahan bakar hidrogen, besi itu
(bersama unsur-unsur yang lain) dihamburkan ke ruang angkasa.
Tatasurya
kita, termasuk planet Bumi, terbentuk dari awan gas dan partikel debu
sisa-sisa bintang yang menjadi rekat akibat rotasi. Unsur terbanyak yang
menyusun bumi ini adalah besi yang turun dari langit! Itulah sebabnya
besi disebutkan secara khusus oleh Allah SWT. Bumi kita yang bermassa 6 x
1021 ton ini terbangun dari 35% besi (Fe), 26% oksigen (O), 13% silikon
(Si), 10% magnesium (Mg), 4% nikel (Ni), dan sisanya unsur-unsur yang
lain.
Bumi kita mempunyai jari-jari (radius) 6378 km. Lapisan paling
atas adalah “kulit bumi” (earth’s crust) yang tipis, hanya sedalam 25-90
km di kawasan daratan dan 6-11 km di kawasan samudera. Di lapisan kulit
bumi, besi (Fe) cuma unsur peringkat empat terbanyak sesudah oksigen
(O), silikon (Si) dan aluminium (Al). Di bawah kulit bumi ada lapisan
“selimut bumi” (earth’s mantle), kemudian paling bawah ada lapisan
“pusat bumi” (earth’s core) yang berjari-jari 3470 km. Nah, pusat bumi
tersusun dari 90% besi (Fe), sisanya nikel (Ni) dan belerang (S).
Fungsi Besi
Apa
fungsi besi di pusat bumi? Hal ini dijelaskan oleh Allah sendiri dalam
kalimat selanjutnya dalam Al-Hadid 25: fiihi ba’sun syadiid (”padanya
ada kekuatan yang hebat”). Besi di pusat bumi itu menimbulkan kekuatan
yang hebat berupa medan magnet dan tarikan gravitasi. Bukankah kita
sering menyaksikan betapa “setia”nya jarum magnet menunjuk ke utara dan
ke selatan, tak bisa diputar-belokkan.
Akibat tarikan gravitasi yang
besarnya sangat optimal, yaitu 9,78 m/s2 di permukaan bumi, kita mampu
berjalan dengan santai. Inilah salah satu manifestasi sifat Ar-Rahman
(Maha Pengasih) dari Sang Pencipta kepada seluruh makhluk-Nya di
permukaan bumi. Bayangkan jika seandainya kadar besi di pusat bumi
terlampau sedikit, tentu manusia lulumpatan jiga bangkong!
Manfaat Besi
Kalimat
selanjutnya pada Al-Hadid 25: wa manaafi’u li n-naas (”serta berbagai
manfaat untuk manusia”). Manfaat yang perlu disebutkan paling dahulu
(sebab manusia sering lupa) adalah bahwa besi merupakan salah satu unsur
yang membangun hemoglobin, protein dalam darah yang berfungsi mengikat
oksigen yang kita hirup dari udara (atmosfer). Ketika oksigen masuk ke
paru-paru kita, oksigen itu segera ditangkap oleh besi dalam hemoglobin,
kemudian didistribusikan oleh darah ke seluruh sel-sel dalam tubuh kita
untuk proses metabolisme. Jelas sekali, ternyata melalui besi Allah
memelihara kelangsungan hidup kita!
Jika dalam tubuh kita ion besi
atau Fe(2+) cuma sedikit, tentu sedikit pula kandungan hemoglobin dalam
darah, dan hal ini sangat mengganggu kelancaran transportasi oksigen
dalam tubuh. Inilah yang disebut iron-deficiency anemia atau “kurang
darah”.
Manfaat besi dalam kehidupan masyarakat banyak sudah
sama-sama kita ketahui. Besi merupakan logam yang paling penting
sepanjang sejarah umat manusia sejak peradaban Mesopotamia purba sampai
sekarang. Tidak ada logam lain yang jumlah pemakaiannya melebihi besi.
Dewasa ini besi merupakan tulang punggung peradaban modern: gedung
pencakar langit, jembatan, peralatan kendaraan, senjata, alat pertanian,
pipa saluran, dan segala jenis mesin. Tidaklah mengherankan jika
produksi besi di seluruh dunia mencapai lebih dari satu miliar ton
setiap tahun!
Besi Unsur Tengah
Ada lagi hal yang menarik mengenai
Surat Al-Hadid. Ketika Surat-surat dalam Al-Qur’an disusun oleh Nabi
Muhammad SAW, Malaikat Jibril menyuruh Junjungan kita itu supaya
menempatkan Surat Al-Hadid sebagai Surat tengah-tengah, yaitu Surat
ke-57 dari 114 Surat!
Baru pada abad ke-20 para ilmuwan mengetahui
bahwa besi ternyata memang unsur tengah-tengah. Sebagaimana telah kita
bahas, bagian tengah (pusat) bumi kita tersusun oleh besi. Ketika para
ilmuwan, dengan dipelopori Dmitri Ivanovich Mendeleyef, menyusun
unsur-unsur kimia dalam sistem periodik, besi terletak di baris tengah
(periode keempat dari tujuh periode). Dalam jajaran unsur-unsur transisi
periode keempat pun, ternyata besi terletak di tengah-tengah.
Kemudian,
jika kita menghitung kata “Allah” dari awal Surat Al-Hadid sampai ayat
25 (yang mengandung kata hadid), ternyata kata “Allah” muncul 26 kali,
sesuai dengan nomor atom besi (jumlah proton dalam inti atom besi).
Subhanallah!
Semua data dan fakta ini merupakan salah satu bukti
bahwa ayat-ayat Kauni (hukum-hukum Allah di jagat raya) bersesuaian
dengan ayat-ayat Qur’ani. Baik ayat Kauni maupun Qur’ani kedua-duanya
merupakan Aturan dari Sang Pencipta Alam Semesta. Sungguh Maha Benar
firman Allah: “Akan Kami perlihatkan kepada manusia ayat-ayat Kami di
seluruh ufuk jagat raya serta dalam diri mereka sendiri, sehingga jelas
bagi mereka bahwa Qur’an itu benar (haqq).” (Surah Fushshilat 53).***
Post a Comment