Nicole Casal Moore/University of Michigan
 Rabu, 6 Mei 2009 | 04:39 WIB
 
 WASHINGTON, KOMPAS.com - Masalah keretakan pada jalan atau jembatan 
beton yang sering terjadi jika ada gempa bumi mungkin teratasi dengan 
material baru yang dikembangkan para peneliti di Universitas Michigan, 
AS. Material tersebut tidak hanya membuat jalan beton lebih tahan 
tekanan namun juga anti-retak.
 
 Bahan beton yang dicampur 
komposit itu menjadi lebih fleksibel. Saat mendapat tekanan yang tinggi,
 ia mampu melengkung tanpa mengalami keretakan. Kalaupun tejadi, 
retakannya akan berbentuk garis dan akan pulih dalam waktu singkat hanya
 dengan doguyur air, termasuk hujan misalnya.
 
 Hal tersebut 
dapat terjadi karena material kering di bagian yang retak akan bereaksi 
dengan air hujan dan karbon dioksida dari udara. Reaksi tersebut 
membentuk kalsium karbonat, senyawa keras yang secara alami biasa 
ditemukan pada cangkang kerang.
 
 "Material fleksibel ini akan 
kembali sekuat awalnya setelah dipulihkan," ujar Victor Li, salah satu 
anggota tim pembuatnya. Ia dan timnya telah 5 tahun melakukan riset 
beton fleksibel itu dan beberapa sudah digunakan.
 
 Material 
sejenis sudah dipakai pada kerangka bangunan tertinggi di Osaka, Jepang.
 Selain itu, beton fleksibel juga sudah dipakai pada jembatan di 
Interstate 94 Michigan yang dibangun tahun 2006.
 
 Meski 
demikian, harga beton felsiibel masih tiga kali lipat harga beton 
standar. Namun, karena lebih tahan tekanan dan getaran, pengembang bisa 
lebih hemat karena tak perlu memasang alat pendeteksi getaran seismik di
 sepanjang struktur.
 
 "Penggunaan material ini akan menghemat dalam jangka panjang karena mengurangi ongkos perawatan," ujar Li.
 
 WAH
 Sumber : National Geographic News
 Komentar
 : Nanti kalo umpama keretakannya udah pulih, apa itu berarti betonnya 
akan berubah bentuknya terus menerus?  Wah hebat ini baru terobosan
 di teknologi material.
HomeBeton Anti-retak Dibantu Air Hujan 

Post a Comment