Popular Post

Ini Tips Memilih “Bensin” Untuk Kendaraan Kesayangan Anda!

Tuesday, May 7, 20130 comments

Jangankan mikirin kenaikan BBM (bahan bakar minyak), mikirin soal masalah perut aja sulit, padahal ada korelasi di antaranya. Tapi begitulah, sederhananya, orang kebanyakan berpikir. Apalagi mereka yang tidak memiliki kendaraan dan hanya mengandalkan angkutan umum untuk aktivitasnya sehari-hari, masalah BBM dan kendaraan yang dinaikinya bukan menjadi urusan mereka.
Namun bagaimana dengan mereka yang telah memiliki kendaraan? Minimal yang beroda dua. Bahan Bakar Minyak tentu berpengaruh, terlebih bila dalam hal perawatan kendaraan mereka. Seolah-olah memiliki kendaraan seperti merawat seorang anak, ada konsekwensi biaya sekolahnya, uang jajannya, bahkan persiapan dana untuk berjaga-jaga bila mereka sakit atau memerlukan kebutuhan yang medesak. Kalau sudah begini, masing-masing memiliki pertimbangan, karena kebutuhan memiliki kendaraan tidak harus serta merta disamakan dengan analogi tadi. Karena ada banyak alasan dibaliknya.
Lalu bagaimana dengan mereka para pecinta kendaraan beroda empat, yang memiliki selera yang berbeda, baik jenis kendaraan, mesin, maupun pertimbangan purna jual nantinya serta tentu saja bahkan  untuk gaya hidup?

Beberapa waktu lalu, saya berbincang-bincang dengan beberapa kawan tentang perawatan kendaraan mereka terkait dengan pilihan BBM yang digunakannya. Bagi yang sadar memiliki penghasilan “besar”, memahami bahwa bensin bersubsidi bukan hak mereka, sehingga pilihan kebutuhan ini bisa beralih pada jenis Pertamax atau Pertamax Plus yang dikenal umum di Indonesia.
Nah, untuk kalangan pengguna jenis bensin ini, performa kendaraan diakui memang sangat baik dibandingkan menggunakan premium biasa, dan tentu saja hal ini secara langsung akan berpengaruh dalam hal perawatan kendaraan nantinya.
Logika sederhanya mungkin bisa dipahami seperti yang dituliskan melalui wikipedia. Karena memiliki nilai oktan tinggi, untuk jenis bensin ini dapat menerima tekanan pada mesin berkompresi tinggi, sehingga dapat bekerja dengan optimal pada gerakan piston. Hasilnya, tenaga mesin yang menggunakan Pertamax (atau saya sebutkan saja jenis bensin dengan nilai oktan tinggi) akan lebih maksimal karena BBM digunakan secara optimal. Sedangkan pada mesin kendaraan yang menggunakan premium, BBM terbakar dan “meledak” kadang tidak sesuai dengan gerakan piston. Gejala inilah yang dikenal dengan ‘knocking’ atau mesin ‘ngelitik’.
Perlu diingat bahwa di dalam mesin, campuran udara dan bensin (dalam bentuk gas) ditekan oleh piston sampai dengan volume yang sangat kecil dan kemudian dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Karena besarnya tekanan ini, campuran udara dan bensin juga bisa terbakar secara spontan sebelum percikan api dari busi keluar. Jika campuran gas ini terbakar karena tekanan yang tinggi (dan bukan karena percikan api dari busi), maka akan terjadi knocking atau ketukan di dalam mesin yang disebutkan tadi. Knocking ini akan menyebabkan mesin cepat rusak, sehingga sebisa mungkin banyak orang menghindarinya.
Sampai di sini sudah bisa dibayangkan pilihan bensin dengan oktan yang tinggi akan mendukung performa kendaraan juga lebih baik
Piston pada mesin juga dikenal dengan istilah torak, adalah bagian dari mesin pembakaran dalam yang berfungsi sebagai penekan udara masuk dan penerima tekanan hasil pembakaran pada ruang bakar.
Lalu bagaimana dengan segi perawatan? Menurut mereka terutama  pengalaman saya, terbukti bensin dengan nilai oktan tinggi mampu membersihkan timbunan deposit pada fuel injector, inlet valve, ruang bakar yang dapat menurunkan performa mesin kendaraan dan mampu melarutkan air di dalam tangki mobil sehingga dapat mencegah karat dan korosi pada saluran dan tangki bahan bakar. Jadi, dalam segi perawatan akan jauh lebih murah ketimbang menggunakan jenis bensin biasa atau dengan nilai oktan lebih rendah.
Nah karena tadi saya sebutkan soal oktan, perlu diketahui bahwa kualitas, kategori dan tentu harga bensin biasanya berdasarkan angka oktan, Research Octane Number (RON). Bilangan oktan ini adalah angka yang menunjukkan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan sebelum bensin terbakar secara spontan.
Nama oktan berasal dari oktana (C8), karena dari seluruh molekul penyusun bensin, oktana yang memiliki sifat kompresi paling bagus. Oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan, tidak seperti yang terjadi pada heptana, misalnya, yang dapat terbakar spontan meskipun baru ditekan sedikit.
Beberapa angka oktana  untuk jenis bahan bakar, dapat dibaca melalui literatur, khususnya wikipedia. Seperti bensin standar di Amerika Serikat yang memiliki oktana 87, bensin standar di Eropa sama dengan pertamax yaitu memiliki angka oktana 91, sedangkan pertamax plus memiliki angka 95.
Lalu apa di Indonesia hanya memiliki pertamax plus dengan angka oktana 95? Tidak ada lagi yang lebih? Ternyata sekarang ada yang lebih baik dari itu. Pada 25 Maret 2013, yang lalu, Shell meluncurkan V-Power dengan angka oktana 95 sama dengan pertamax plus, dan mulai 5 April yang lalu, bensin Shell V-Power telah tersedia di seluruh outlet Shell yang berada di Jakarta, Surabaya dan Bandung.
Menurut Guy Lovett, Shell Technology Manager untuk Ferrari melalui situs Shell, produk V-Power merupakan kemajuan kerjasama dengan Ferrari, dimana bahan bakar tersebut mengandung 99% bahan yang sama dengan Shell V-Power yang digunakan untuk balapan oleh Ferrari di FIA Formula One World Championship 2013. Tentu saja, siapa saja pasti ingin mencoba bahan bakar super ini, apalagi harganya tidak terlalu terpaut jauh dengan bensin jenis super (non subsidi pastinya) yang selama ini dijual di Indonesia.
Lebih lanjut menurut Lovett, Shell V-Power dirancang untuk meningkatkan performa dan respons dengan membersihkan power-stealing dari katup dan sistem injeksi di dalam mesin. Shell V-Power dengan Friction Modification Technologi (FMT) juga secara aktif mengurangi gesekan dengan menggunakan lapisan yang berfungsi untuk melindungi mesin dan mengeluarkan energi. Teknologi inilah yang membuat Scuderia Ferrari bersama dengan Shell berhasil memenangkan 10 gelar juara World Championship Constructors di FIA Formula One dan gelar juara Drivers’ Championship.
Friction Modification Technologi (FMT) yang berfungsi sebagai pengurang gesekan tambahan. Teknologi ini diciptakan untuk membuat lapisan pelindung antara piston dan dinding silinder yang berfungsi sebagai pelumas pada permukaan logam sehingga daya gesek yang muncul akan berkurang dan mesin dapat bekerja dengan lebih bebas.
Dengan paparan ini jelas untuk masalah performa sudah tidak perlu disangsikan, sedangkan dalam masalah perawatan menurut situs resmi shell, selain beberapa hal di atas, terkait angka RON yang tinggi yang berdampak pada perawatan kendaraan, Shell V-Power juga mengandung teknologi unggul untuk membersihkan mesin, yang dikembangkan untuk membantu meningkatkan kinerja dan tingkat respons berkendara sehari-hari. Komponen-komponen pembersih ini didesain untuk mencegah penumpukan endapan dalam katup inlet dan untuk membantu membersihkan segala yang tersisa dari bahan bakar lain. Hal ini membuat mesin bergerak lebih bebas, membantu mesin bernapas dengan mudah, dan membantu memindahkan energi dari bahan bakar ke roda lebih efisien.
O ya, karena harga minyak dunia sering berubah-ubah, banyak pengusaha “nakal” berusaha mencampur zat pada bensin untuk menaikan nilai oktana. Dengan demikian ada beberapa cara untuk menambahkan angka oktan, misalnya tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4). Karena murah, pilihan ini sering diambil untuk menjaga kestabilan harga bensin agar stabil atau lebih “murah”.  Untuk proses ini, dari bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL, dibutuhkan etilen bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE (methyl tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE murni berbilangan setara oktan 118. Selain dapat meningkatkan bilangan oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Bahan ini lebih unggul dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal. Selain itu, etanol mudah diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga bahan baku untuk pembuatannya cukup melimpah. Etanol semakin sering dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga minyak bumi semakin meningkat, dan ini pula yang dimanfaatkan Shell dengan teknologi canggih dalam perawatan kendaraan yang tentunya memiliki nilai lebih.
Karena Shell V-Power sudah ada di Indonesia, tidak ada salahnya anda mencobanya. Disamping ramah lingkungan dengan memperhatikan standar internasional, Shell V-Power juga memiliki kelebihan yang telah disebutkan di atas. Minimal saya dan beberapa teman sudah mencoba dalam menggunakannya, dalam perjalanan Bogor-Jakarta dan sebaliknya. Cukup ringan dan anda pasti merasakan perbedaanya, khususnya dalam performa. Sebenarnya perbedaan yang dirasakan ini dapat dibuktikan pada perawatan kendaraan nantinya. Walau belum saatnya melakukan perawatan rutin, namun kuat dugaan bahwa dengan menggunakan Shell V-Power baik anggaran perawatan dan ketahanan mesin akan lebih baik.
Memilih bahan bakar bensin yang terbaik memang diperlukan, namun sebenarnya perlu diketahui teknologi dibalik penciptaannya. Jadi, tidak ada salahnya mencoba terobosan teknologi baru dari Shell V-Power ini.

Sumber : http://teknologi.kompasiana.com
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. info - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger